Lembaga pendidikan ini berdiri pada tahun 1999, yang dirintis oleh almarhum Ust. Muhammad Dzikron (Penemu Metode Muri-Q) bekerjasama dengan ta’mir masjid Ibadurrahman Danukusuman Surakarta yaitu Prof. Dr. Bambang Setiaji, M.Sc (Pengurus Rating Muhammadiyah Danukusuman Surakarta).
Dalam sejarah perkembangannya, pada tahun 2003 Pondok Pesantren
Tahfizhul Qur’an Ibadurrahman mulai bekerja sama dengan Ma’had Abu Bakar Ash
Shidiq UMS Surakarta dibawah binaan Yayasan Muslim Asia / Asia Muslim Charity
Foundation (AMCF) . Akan tetapi seiring berjalannya waktu, tepatnya pada bulan
Maret 2018 Pondok Pesantren Tahfizhul Qur’an Ibadurrahman memutuskan untuk
independen atau mandiri dalam pengelolaan Pondok, keputusan ini di ambil dalam
rangka menindak lanjuti adanya keputusan pembaharuan MOU kerjasama
pengelolaan QMS (Pondok) dibawah supervisi Ma’had binaan AMCF yang mulai
diberlakukan pada tanggal 28 Februari 2018.
Pondok
Pesantren Tahfizhul Qur’an Ibadurrahman mempunyai visi dan misi menjadi sebuah
lembaga pendidikan Islam yang
berperan dalam menjaga
kemurnian Al-Qur’an, serta membumikan nilai-nilainya dengan
mencetak Huffazh (para penghafal
Al-Qur’an). Lembaga ini sudah meluluskan kurang lebih 500 penghafal Al-Qur’an.
·
VISI
“Membentuk Generasi Qur’ani yang memiliki
aqidah yang lurus, ibadah yang benar serta berakhlak mulia dan mampu menerapkan
dan mendakwahkannya dalam kehidupan bermasyarakat”
·
MISI
1. Membimbing santri mampu hafal Al Quran 30 juz secara itqan di
progam tahfizh
2. Membekali santri dengan ilmu-ilmu
Al Quran dan ilmu-ilmu Syar’i.
3. Mencetak kader penghafal Al
Quran yang berkepribadian Islami, baik aqidah, ibadah maupun akhlak sesuai
dengan Al Qur’an dan As Sunnah
4. Membumikan, memasyarakatkan Al Qur’an dan me-Al Qur’an-kan
masyarakat
Tidak ada komentar