Dalam Kamus Al-Munir, hlm 265, Tahsin (تحسين) berasal dari kata ( حَسَنَ - يُحْسِنُ - تَحْسِيْنًا) yang memiliki arti memperbaiki, membaguskan, menghiasi, mempercantik, membuat lebih baik dari semula. Sedangkan Tilawah (تلاوة) berasal dari kata (تَلاَ – يَتْلُو - تِلاَوَةً) yang berarti bacaan. Sedangkan (تلاوة القرآن) berarti bacaan Al-Qur’an.
Dalam kitab Nadhratun Na’im Makarimi Akhlaqi Ar-Rasulil Kaarim, hlm 1178, menjelaskan bahwa Tilawah adalah membaca Al-Qur’an dengan bacaan yang menjelaskan huruf-hurufnya dan berhati-hati dalam melaksanakan bacaanya, agar lebih mudah memahami makna yang terkandung didalamnya.
Maka Tahsin Tilawah adalah upaya memperbaiki dan membaguskan bacaan Al-Qur’an.
Suatu ketika seseorang paruh baya menjadi imam di sebuah masjid di suatu daerah di ibukota. Ia membaca ayat Al-Qur’an dengan kurang fasih, terlebih terdapat huruf yang tertukar pada bacaan yang seharusnya (غير المغضوب) menjadi (خير المغضوب) dalam surat Al Fatihah, Tentu diantara keduanya jelas terjadi perbedaan.
Dari kejadian tersebut, maka menjadi penting dan wajib bagi seorang muslim maupun muslimah mempelajari Tahsin Tilawah Al-Qur’an, yang di dalamnya terkandung pembelajaran Tajwid, Makhorij Al Huruf, dan cara pembacaan Al-Qur’an secara baik dan benar.
Dengan mempelajari tahsin tilawah, maka akan tercipta kemampuan dalam melafalkan huruf-huruf dengan baik dan benar, dan terciptanya kemampuan menguasai kaidah-kaidah ilmu tajwid. Maka dalam hal ini, seseorang yang ingin atau sedang mempelajari tahsin tilawah, hendaknya mengikhlaskan niat untuk mecari ridha Allah, dan menseringkan bertalaqqi, dan disiplin memperbanyak membaca dan mendengar bacaan Al-Qur’an.
Kiranya kita termasuk orang-orang yang Allah tunjuki dalam kebenaran, sehingga mendapat keridhoan Allah SWT. Amin...
Tidak ada komentar